BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Puberitas adalah periode
yang termasuk masa anank-anak akhir dan masa remaja. Maka dikatakan, bahwa
periode ini adalah periode yang tumpang tindih.
periode ini dikatakana karena anak tidak dapat dianggap sebagai
kanak-kanak lagi, sebab sudah mengalami perubahan jasmani dan tingkah lakunya,
akan tetapi juga dapat dianggap anak remaja. Pubertas adalah periode yang
pendek. Periode ini berjalan kurang lebih selama 4(empat) tahun.
Puberitas adalah waktu
dimana terjadi perubahan dengan cepat. Dalam periode ini terjadi perubahan
fisik dan psikologis dengan cepat. Badan anak berubah bentuknya dari badan
kanak-kanak ke bentuk badan yag dewasa, dan tingkah laku yang kekanak-kanakan
berubah menjadi tingkah laku yang lebih matang. Perubahan- perubahan yang cepat
ini membawa kebingungan, perasaan tidak mampu dan perasaan tidak pasti mengenai
apa yang harus dikerjakan dan seringkali menyebabkan timbulnya tingkah laku
yang tidak menyenangkan bagi orang lain.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kami akan
memaparkan sedikit masalah Perkembangn Fisik Pada Masa Pubertas.
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan
makalah ini disusun adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah wawasan penyusun dan
pembaca tentang perkembangan anak yang sedang menglami masa Pubertas.
2. Mengetahui ciri-ciri anak yang
sedang menginjak usia ini serta mengetahui bahaya-bahayannya.
3. Sebagai tugas kelompok untuk salah
satu penilaian semester I mata kuliah Pengembangan Peserta Didik.
1.4
Manfaat Penulisan
Dalam usia remaja anak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang cukup signifikan dan memerlukan kesiapan mental. Di usia remaja anak mulai mencari dan
memahami pribadi dirinya sendiri dan orang lain, memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi, semua itu mendorongnya untuk bereksperimen dan mencari tahu.
Maka dari itu, tentunya Makalah
ini sangat bermanfaat bagi kita semua,
terutama kepada kita sebagai Generasi Penerus Bangsa. Kita dapat mempelajari
lebih dalam tentang Perkembangan Sosial
Masa Pubertas yang saat ini sudah semakin menjadi-jadi. Selain itu, kita
dapat mengetahui segala problematika yang sedang terjadi pada kalangan remaja
saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembagan Fisik Pada Masa Pebertas
Telah kita
ketahui bersama, bahwa pubertas tidak sama dengan masa remaja. Bagi sebagian
besar diantara kita, masa pubertas berakhir jauh sebelum masa remaja selesai.
Meski demikian, masa pubertas merupakan awal penting yang menandai masa remaja.
Meskipun kita tidak mengetahui secara persis hal-hal yang mengawali pubertas,
terdapat sejumlah faktor kompleks yang cenderung dilibatkan. Puberitas diiringi
dengan berbagai perubahan yang berlangsung dalam sistem endokrin, berat badan,
lemak tubuh, meskipun kita tidak mengetahui apakah semua perubahan ini
merupakan penyebab atau konsekuensi dari pubertas (Dorn,2004)
Ada 4 macam perubahan fisik yang terjadi pada masa
pubertas, antara lain :
1.
Perubahan dalam ukuran
badan
2.
Perubahan dalam
perbandingan bagian-bagian badan
3.
Perubahan ciri-ciri
seks primer
4.
Perubahan ciri-ciri
seks sekunder
Berikut penjelasan dari ke 4(empat) macam perubahan
fisik pada masa pubertas.
I.
Perubahan Ukuran
Berat Badan
Yang dimaksud dari adanya perubahan ukuran berat badan
disini yaitu perubahan dalam 2(dua) hal berupa, perubahan tinggi badan dan
perubahan berat badan. Berikut akan di jelaskan dua hal tersebut.
a.
Perubahan Dalam
Hal Tinggi Badan
Pada masa kanak-kanak, pertumbuhan berlangsung lambat.
Sementara masa pubertas merupakan masa dimana pertumbuhan berlangsung paling
pesat. Pertumbuhan cepat atau “spurt” dalam tinggi badan pada umumnya
mendahului “spurt” dalam berat badan. Masa pubertas adalah salah satu dari
masa-masa dalam kehidupan manusia dimana terjadi pertambahan yang cepat dalam
ukuran bagian-bagian badan seseorang serta terjadi perubahan –perubahan dalam
bentuk badannya.
Pertumbuhan cepat pertama kali, terjadi dalam periode
prenatal dan dalam waktu setengah tahun pertama kehidupan postnatal.
Periode pertumbuhan cepat yang kedua ini dinamakan “
the adolescent growth spurt ”. Pertumbuhan cepat untuk anak wanita mulai antara
8 ½ tahun sampai 11 ½ tahun dan mencapai puncaknya pada umur 12 ½ tahun . Sejak
itu kecepatan bertumbuh cepat berkurang sehingga berakhir pada umur 15 tahun
atau 16 tahun. Sesudah itu pertumbuhan anak tidak berjalan begitu cepat. Pola
pertumbuhan cepat ini sama pada anak-anak pria, akan tetapi anak-anak pria
mulainya lebih lambat dan pertumbuhan cepatnya berjalan lebih lama. Untuk anak
pria pertumbuhan cepat mulai antara umur 10 ½ tahun sampai 14 ½ tahun. Mencapai
puncaknya antara umur 14 ½ tahun sampai
15 ½ tahun dan diikuti dengan berkurangnya kecepatan bertumbuh secara sedikit
demi sedikt sampai kurang lebih umur 20 tahun dimana perubahan mencapai akhir.
Akhirnya, pertambahan tinggi tubuh yang pesat pada
laki-laki menghasilkan kaki yang lebih panjang dibandikan perempuan. Dalam
banyak kasus, struktur tubuh laki-laki menjadi lebih kurus selama masa
pubertas, sementara struktur wajah perempuan menjadi lebih kuat dan lembut.
Ternyata, tinggi badan anak juga dipengaruhi oleh
faktor warisan maupun oleh makanan dan kesehatan. Biasanya apa bila orang
tuanya tinggi maka anak pun akan memiliki postur tubuh yang tinggi pula begitu sebaliknya.
b.
Perubahan Dalam
Hal Berat Badan
Beberapa penelitian berpendapat bahwa seorang anak
harus meraih suatu massa yang krtis sebelum masa puberta. Beberap ahli bahkan
mengatakan bahwa berat tubuh sekitar 106 3 pon dapat memicu dan berakhirnya
pertambahan tubuh yang pesat di masa pubertas (Friesh, 1984).
Para ilmuan lain berhipotesis bahwa munculnya menatche di pengaruhi oleh
presentase lemak tubuh dikaitkan dengan berat tubuh total. Menurut para ilmuan,
sejak menatche berlangsung, minimal 17% berat tubuh, presentase ini tidak
dibuktikan secara konsisten.
Laju pertambahan berat tubuh remaja kurang lebih
menyerupai laju pertambahan berta tubuhnya. Pertambahan berat tubuh berlangsung
bersamaan dengan dimulainya masa pubertas (Susman dan Rogal, 2004). 50% dari
berat tubuh orang dewasa diperoleh dimasa remaja (Rogal, Reommich, dan Clark,
1998).
Bertambahnya
berat badan selama masa pubertas tidak hanya di sebabkan oleh karena bertambahnya
lemak, akan tetapi juga bertambahnya jaringan-jaringan tulang dan otot. Selama
masa pubertas, tulang-tulang menjadi tambah panjang, berubah bentuknya dan
struktur internya, serta tulang-tulang menjadi keras. Pada saat umur kurang
lebih 17 tahun tulang-tulang anak wanita boleh dikatakan matang dalam hal
ukuran dan osisfikasi (Penualangan). Pada anak laki-laki perkembangan
kerangkanya lengkap kurang lebih 2 tahun kemudian.
Dalam masa
kanak-kanak, 25% dari keseluruhan berat badan disebabkan oleh beratnya otot,
sedangkan pada umur 16 tahun, 45% dari keseluruhan berat badan disebabkan
karena beratnya otot. Pertambahan jaringan otot yang paling banyak bagi anak
wanita, terjadi antara umur 12 tahun sampai 15 tahun dan untuk anak laki-laki
antara umur 15 tahun sampai 16 tahun. Jadi, meskipun berat badan anak-anak
wanita atau pria dalam masa pubertas bertambah dengan cepat, meraka kelihatan
panjang dan lurus.
II.
Perubahan Perbandingan
Bagian-Bagian Tubuh
Badan bertambah berat dala masa pubertas, akan tetapi
tidak seluruh badan bertumbuh dengan kecepatan yang sama. Ada bagian-bagian
badan yang sekarang kelihatan terlalu besar jika dibandingkan dengan
bagian-bagian lainnya. Misalnya : Tangan, kaki, dan hidung. Hal ini disebabkan
karena bagian-bagian ini mecapai ukuran dewasa lebih cepat dari pada
bagian-bagian badan lainnya. Pada akhir masa remaja telah tercapai perbandingan
antara bagian-bagian badan seperti pada orang dewasa.
III. Perkembangan Ciri-Ciri Seks Primer
Pada anak wanita perkembangan organ-organ seks dinyatakan dengan
timbulnya haid atau “Menasche” yang
terjadi diakhir siklus masa pubertas. Awalnya, siklus menstruasi berlangsung secara sangat tidak teratur dan
selama beberapa tahun pertama, remaja wanita mungkin tidak mengalami ovulasi
disetiap siklus. Dalam beberapa kasus, remaja wanita belum subur sampai 2(dua)
tahun setelah periode di mulai. Pada masa menstruasi awal sering kali anak
wanita sering sakit kepala, pinggang, perut, dan sebagainya yang menyebabkan
anak wanita mudah lelah dan mudah pula tuk marah.
Pada anak pria
perkembangan oragan-organ seks dinyatakan dengan timbulanya “nocturnal emissions” atau polusi atau
yang sering kita kenal dengan ejakulasi
pertama (spermach) hal ini biasanya berlangsung melalui manstruba atau mimpi basah. Rentang normal dan rata-rata usia perkembangan
karakterteristik seksual ini bersama-sama dengan bertambahnya tinggi tubuh.
IV. Perkembangan Ciri-Ciri Seks Sekunder
Di dalam masa pubertas, lama kelamaan ternyata adanya
perbedaan tampang antara anak-anak wanita dan pria yang makin lama makin
kelihatan jelas. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perkembangan cirri-ciri
sekunder, yaitu cirri-ciri fisik yang membedakan dua jenis kelamin itu.
Ciri-ciri ini dinamakan sekunder, karena tidak
langsung berhubungan dengan reproduksi, seperti halnya cirri-ciri seks primer,
akan tetapi secara indirek, ciri-ciri itu dapat dikatakan berhubungan juga
dengan reproduksi, karena mebuat anggota-anggota lawan jenis selama badan tetap
tinggal kekanak-kanakan tidak akan ada apa yang dinamakan “sex appeal”. Hal ini akan berubah dengan timbulnya ciri-ciri seks
sekunder. Berikut ciri-ciri nya:
a)
Pada anak pria
nampak hal sebagai berikut :
Ø
Membesarnya
penis dan tertikel.
Ø
Melebarnya bahu.
Ø
Timbulnya “pubic
hair”, rambut di daerah alat kelamin.
Ø
Timbulnya “Axillary
hair”, rambut diketiak, sering kali tumbuh bersama rambut lengan, kaki, dan badan.
Ø
Kulit menjadi
lebih kasar.
Ø
kelenjar-kelenjar
yang menghasikan lemak didalam kulit yang disebut sebaceous,
menjadi aktif sekali, sehimgga timbul banyak kulkul/acne.
Ø
Kelenjar
keringat bertambah besar dan bertambah aktif sehingga bayak mengeluarkan
keringat.
Ø
Terjadi
perubahan suara, kurang lebih umur 13 tahun suara laki-laki,mulau membesar dan tidak
terlalu jelas.
b)
Pada anak wanita
nampak hal sebagai berikut :
Ø
Membesarnya buah
dada.
Ø
Perkembangan pinggul,
yang membesar dan menjadi bulat karna di sebabkan oleh membesarnya tulang
pinggul atau “pelvis” dan juga
bertambahnya lemak.
Ø
Timbulnya
“Axillary hair”, rambut diketiak.
Ø
Timbulnya “pubic
hair”, rambut di daerah alat kelamin.
Ø
Kulit menjadi
lebih kasar.
Ø
Kelenjar “sebaceous” menjadi lebih besar dan
aktif yang menyebabkan timbulanya acne atau kukul.
Ø
Kelenjar-kelenjar
keringat menjadi lebih aktif.
Ø
Perubahan suara,
yang dari suara kekanak-kanankan menjadi lebih rendah dan merdu.
Selain itu,
tanda kematangan seksual yang paling mecolok pada masa pubertas pada remaja
laki-laki adalah bertambah panjangnya penis, perkembangan testis, dan tumbuhnya
rambut di wajah. Sedangkan, pada perempuan ada dua aspek perubahan yang paling
Nampak pada masa pubertas yakni tumbuhnya rambut kemaluan dan bertambah
besarnya buah dada(payudara).
2.1 Perkembagan Fisik Pada Masa Pebertas Secara Biologis
A. Perkembangan fisik secara biologis pada wanita
Ada beberapa tahapan perkembangan fisik secara
biologis pada wanita antara lain :
v
Tahap 1 dimana
puting menojol sedikit atau payudara wanita yang masih dalam keadaan rata.
v
Tahap 2 mekarnya
buah dada, artinya pada ini puting mulai menojol sedikit demi sedikit pada
tahap ini payudara berupa gundukan kecil.
v
Tahap 3 dimana
payudara dan puting lebih membesar, artinya payudara dan putting lebih menojol
dari pada tahap 2.
v
Tahap 4 dimana
puting membentuk tonjolan dipuncak payudara.
v
Tahap 5 atau
tahap dewasa matang dimana pada tahap ini payudara telah penuh, artinya pada
tahap ini payudara telah terisi penuh karena sudah pada dewasa yang matang dan
putingpun lebih menojol.
B. Perkembangan
fisik secara biologis pada laki-laki
Ada beberapa tahapan perkembangan fisik secara
biologis pada laki-laki antara lain :
v
Testis, skrotum
dan penis tanpa rambut. Artinya pada tahap awal ini testis, skrotum dan penis
masih berbentuk seperti penis anak-anak dan belum ada rambut di sekitar
kemaluan.
v
Rambut-rambut
kecil, testil dan skrotum mulai membesar. Artinya pada tahap ke2 ini terdapat
tumbuhnya rambut-rambut halus serta skrotum dan testis sudah mulai membesar dan
juga penis mulai tumbuh sedikit.
v
Rambut lebih
gelap dan kasar, artinya pada tahap yang ke 3 ini rambut telah menyebar
meliputi area lebih luas. Penispun bertambah panjangnya, serta tesis dan
skrotum telah tumbuh dan turun lebih jauh dari pada tahap ke2.
v
Rambut semakin
gelap dan sekasar pada laki-laki dewasa, namun area liputannya tidak seluas
laki-laki dewasa. Artinya pada tahap, penis lebih besar dan panjang, serta
kepala penis lebih besar, skrotum lebih gelap dan besar karena testis telah
membesar.
v
Rambut telah
menyebar keselangkangan dan kini serupa dengan laki-laki dewasa. Artinya pada
tahap ini, penis, skrotum dan testis sudah berukuran dan berbentuk seperti alat
kelamin laki-laki dewasa.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari adanya pembahasan-pembahasan Perkembagan Fisik Pada Masa
Pubertas diatas dapat di simpulkan bahwa yang mana terdapat banyak
perubahan fisik yang terjadi di masa pubertas baik perubahan fisik pada
perempuan maupun perubahan fisik pada
laki-laki. Secara umum perkembangan
fisik dimasa pubertas terdapat 4(empat) macam perubahan fisik pada masa pubertas
baik perempuan maupun laki-laki yaitu : Perubahan dalam ukuran badan, Perubahan
dalam perbandingan bagian-bagian badan, Perubahan ciri-ciri seks primer, dan
Perubahan ciri-ciri seks sekunder. Empat macam perubahan fisik ini telah di
jelaskan pada bab pembahasan diatas. Kemudian perkembangan fisik dimasa
pubertas juga dapat di lihat dari perkembangan
fisik secara biologis baik laki-laki dan perempuan. Dimana pada
perkembangan fisik secara biologis ini lebih menjelaskan secara tahap demi
tahap perubahan yang terjadi pada alat seksual (alat kelamin) baik perempuan
maupun laki-laki.
B.
SARAN
Atas nama kelompok
III selaku penyusun
materi pembahasan Perkembangan
Fisik Pada Masa Pubertas menyarankan agar susunan materi pembahasan yang
telah tersusun menjadi sebuah makala ini dapat dijadikan bahan dalam diskusi
nanti, serta diharapkan juga dapat membantu kita untuk lebih memahami
materi-materi dalam mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Dan kami
selaku penyusun sadar bahwa susunan
materi pembahasan ini masih banyak kekurangan untuk itu kami mohon maaf atas kekurangan dari
pada materi pembahasan yang telah disusun ini.
DAFTAR PUSAKA
Soesilowindradini. 1954. Psikologi Perkembagan Masa Remaja. Surabaya. Usaha Nasional.
Santrockw,
John. 2007. Remaja (jilid 1). Jakarta. Erlangga
Santrockw,
John. 2007. Remaja
(jilid 2). Jakarta. Erlangga
Hurlock
B, Elijabeth. 1978. Perkembagan Anak. Jakarta. Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar